digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bank Sumsel Babel sebagai salah satu bank pembangunan daerah (BPD) telah melewati tahap pertama program transformasi BPD yaitu tahap pembangunan pondasi. Penguatan pondasi bisnis yang telah dilakukan diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis perusahaann. Akan tetapi, percepatan pertumbuhan bisnis masih belum seperti yang diharapkan. Perusahaan menghadapi beberapa isu terkait kinerjanya seperti penurunan pertumbuhan pendapatan operasional dan beberapa isu lainnya. Setelah dilakukan analisis menyeluruh, diketahui bahwa permasalahan timbul karena perusahaan masih menggunakan sistem manajemen kinerja tradisional yang masih fokus pada aspek finansial. Solusi untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan merancang dan menerapkan sistem manajemen kinerja baru yang tidak hanya berfokus pada aspek keuangan tetapi juga non finansial. Kerangka kerja Integrated Performance Management System (IPMS) dipilih karena dapat mengatasi permasalahan yang ada. Terdapat lima tahap dalam perancangan sistem manajemen kinerja dengan menggunakan framework IPMS: tahap pondasi, informasi dasar, proses perancangan, implementasi dan penyegaran. Dengan kerangka kerja ini, diusulkan 34 indikator pengukuran kinerja yang terbagi dalam tiga perspekti keluaran organisasi, proses internal dan ketersediaan sumber daya. Semua indikator berasal dari visi, misi dan strategi perusahaan. Hubungan timbal balik antara KPI dalam setiap perspektif diilustrasikan dalam hubungan variabel. Selain itu, dilakukan benchmarking secara internal dan eksternal untuk melakukan evaluasi kinerja. Pembuatan dashboard juga dilakukan untuk mendukung proses pemantauan dan komunikasi.