Probable Maximum Precipitation (PMP) umumnya digunakan untuk mengestimasi Probable Maximum Flood (PMF) sebagai acuan perencanaan manajemen banjir, pembagian daerah retensi sementara serta desain spillways pada bendungan. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi PMP menggunakan data satelit, khususnya Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM) sebagai salah satu solusi dari kurangnya data observasi, dan mengetahui kesesuaian data satelit yang digunakan. Data TRMM yang digunakan merupakan TRMM asli dan TRMM terkoreksi. TRMM terkoreksi diperoleh dari data TRMM yang dikoreksi terhadap data observasi menggunakan metode bias koreksi rata-rata wilayah. Sebelum diterapkan, metode bias koreksi rata-rata wilayah diuji terlebih dahulu menggunakan skema variasi stasiun testing dan training. Hasil pengujian bias koreksi rata-rata wilayah mampu menurunkan nilai root mean square error (RMSE) sebesar 29-38% dari RMSE data asli TRMM. Sehingga data TRMM terkoreksilah yang digunakan untuk estimasi PMP menggunakan metode statistik Hershfield. Keabsahan metode statistik Hershfield di bagian barat Pulau Jawa diperiksa dengan membagi data observasi menjadi tiga dasawarsa. Hasil pengujian menunjukkan metode stastistik Hershfield konsisten digunakan untuk kondisi data yang berbeda. Setelah pengujian bias koreksi dan validasi metode statistik Hershfield, dibuat peta distribusi PMP untuk durasi 3, 6, 9, 12, 18, 24, 36 dan 48 jam di bagian barat Pulau Jawa. Peta distribusi PMP penting untuk mengestimasi PMP yang dapat dipercaya dan konsisten untuk setiap lokasi di bagian barat Pulau Jawa.