digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Zeolit merupakan mineral senyawa aluminosilikat terhidrasi dari kation alkali dan alkali tanah yang mempunyai kerangka struktur berpori. Berdasarkan sifak fisik dan kimianya, zeolit mempunyai potensi untuk dapat digunakan sebagai adsorben, katalis, penyaring molekuler dan penukar ion, sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam pengolahan limbah industri yang umumnya mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti pada limbah industri elektroplating. Limbah yang dihasilkan pada industri elektroplating mengandung logam berat seperti seng, khrom, nikel, dll yang sangat berbahaya jika konsentrasinya melebihi standar baku mutu limbah cair, oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat dibuang langsung ke lingkungan. Pada penelitian ini, dipelajari metode pengolahan limbah elektroplating dengan metode adsorpsi menggunakan zeolit alam yang belum dan sudah teraktivasi. Serangkaian percobaan adsorpsi ion logam dari limbah elektroplating Zn, Cr dan Ni dengan zeolit dilakukan untuk mempelajari pengaruh pH, laju alir umpan (influen), banyaknya zeolit yang digunakan (tinngi tumpukan zeolit) dan distribusi ukuran zeolit terhadap persen adsorpsi Zn, Cr dan Ni. Selain itu dipelajari juga pengaruh metode aktivasi yang digunakan , yaitu secara perendaman asam (H2SO4) dan pemanasan (300oC), terhadap perubahan daya adsorpsi dari zeolit alam. Metode adsorpsi yang digunakan adalah teknik adsorpsi dalam kolom, dimana larutan limbah dialirkan melalui tumpukan zeolit di dalam kolom dengan menggunakan pompa peristaltik. Konsentrasi Zn, Cr dan Ni dalam larutan adsorbat yang telah dilewatkan kolom adsorpsi diukur dengan analisa Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) untuk menentukan jumlah Zn, Cr dan Ni yang teradsorpsi oleh zeolit. Hasil percobaan adsorpsi limbah elektroplating Zn menunjukkan bahwa persen adsorpsi Zn tertinggi sebesar 75,65% dengan kondisi percobaan pada pH 7, laju influen 10 BV/h, tinggi tumpukan zeolit 6,875 cm dan distribusi ukuran zeolit -20 +48 # dan zeolit teraktivasi secara pemanasan. Selanjutnya pada percobaan adsorpsi limbah elektroplating Cr diperoleh persen adsorpsi Cr tertinggi sebesar 58,41% dengan kondisi percobaan pada pH 7, laju influen 10 BV/h, tinggi tumpukan zeolit 6,875 cm distribusi ukuran zeolit -20 +48 # dan zeolit teraktivasi secara perendaman asam. Sedangkan pada percobaan adsorpsi limbah elektroplating Ni diperoleh persen adsorpsi Ni tertinggi sebesar 69,83% dengan kondisi percobaan pada pH 5, laju influen 10 BV/h, tinggi tumpukan zeolit 6,875 cm, distribusi ukuran zeolit -20 +48 # dan zeolit teraktivasi secara pemanasan. Dari hasil percobaan ini dapat dilakukan pengolahan limbah dengan metode yang sama untuk menghasilkan limbah sampai pada tingkat aman untuk dibuang ke lingkungan.