digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kontaminasi terhadap tanah di sekitar lahan eksplorasi minyak bumi dapat merusak ekosistem dan membahayakan manusia sehingga diperlukan suatu langkah pengolahan apabila kontaminasi tersebut telah terjadi. Remediasi elektrokinetik merupakan alternatif teknologi pengolahan tanah terkontaminasi yang rendah biaya investasinya dan diketahui dapat meningkatkan proses bioremediasi in situ. Dalam penelitian ini, terdapat 3 parameter yang menjadi variasi bebas yaitu waktu, konsentrasi surfaktan dan jarak elektroda dengan besar gradien tegangan yang sama yaitu 1 V/cm. Surfaktan yang digunakan adalah tween 80 dengan nilai konsentrasi kritik misel (KKM) sebesar 2; 4; 6 dan 8 KKM. Panjang reaktor yang digunakan bervariasi dari 12; 18 dan 30 cm. Dari uji biodegradasi, tween 80 dapat didegradasi oleh konsorsium mikroorganisme dimana konsentrasi 8 KKM lebih cepat didegradasi daripada tingkat konsentrasi yang lain. Uji kelayakan digunakan untuk menentukan variabel pengontrol lingkungan. Hasil menunjukkan bahwa proses elektrokimia mampu menjaga kadar air pada kisaran 24-30%, meningkatkan suhu 0,5 - 1oC, dan menjaga pH pada kisaran 4-5. Penurunan TPH terbesar terjadi pada konsentrasi surfaktan 6 KKM dan jarak 18 cm berturut-turut yaitu sebesar 49,94% dan 44,36%. Konsentrasi TPH pada reaktor 6 KKM turun dari 3,93% menjadi 1,97% sedangkan pada reaktor 18 cm turun dari 3,79% menjadi 2,11%. Rata-rata jumlah koloni mikroorganisme hampir mengalami penurunan di semua perlakuan pada hari ketiga, dimana untuk reaktor dengan konsentrasi surfaktan 6 KKM, jumlah total koloni mikroorganisme berkurang dari ± 4,98 x 107 CFU/ml menjadi 5,77 x 106 CFU/ml. Jumlah koloni mikroorganisme terbesar pada hari terakhir untuk variasi konsentrasi surfaktan dimiliki oleh reaktor kontrol dengan jumlah mikroorganisme sebesar 1,435 x 107 CFU/ml sedangkan untuk variasi jarak elektroda, jumlah mikroorganisme terbesar adalah pada reaktor 30 cm sebesar 1,448 x 107 CFU/ml.