digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan tambang yang beroperasi di Mimika, Provinsi Papua. Perusahaan ini menjual konsentrat tembaga, emas, dan perak ke seluruh dunia. Saat ini, PTFI memiliki proyek besar terkait fase penutupan tambang di area Lower Wanagon. Proyek ini sangat penting bagi perusahaan sebagai komitmen kepatuhan terhadap peraturan pemerintah Indonesia. Proyek ini dimulai sejak 2011 dan akan selesai pada 2023. Tujuan dari proyek ini adalah untuk stabilisasi material timbunan melalui proses perubahan kemiringan lereng. Total material yang harus dipindahkan pada proyek ini sekitar 260 juta Ton. Perusahaan berharap proyek ini selesai tepat waktu untuk menghindari biaya tambahan di kemudian hari. Sampai tahun 2017, pencapaian proyek ini masih 35.5% dari target karena rendahnya laju produksi. Dalam proyek ini, laju produksi dipengaruhi oleh proses penambangan yang terdiri dari pengeboran, peledakan, penggalian, dan pengangkutan. Tugas akhir ini akan akan fokus untuk melakukan identifikasi proses penambangan mana yang menjadi hambatan dan mengajukan beberapa alternatif solusi untuk meningkatkan laju produksi. Bottleneck Identification Model (BMI) yang diusulkan oleh Kahraman dalam disertasinya pada 2015 sebagai kerangka kerja. Model ini membandingkan kapasitas dan aktual produksi dari peralatan tambang untuk mengidentifikasi hambatan produksi. Tugas akhir ini menemukan bahwa utilisasi pada proses pengeboran sebagai hambatan. Empat penyebab tertinggi yang berkontribusi terhadap rendahnya utilisasi pada mesin bor adalah menunggu area, pergantian gilir kerja, tidak ada operator, dan selesai dari perbaikan. Keempat penyebab ini berkontribusi sebesar 85.4% dari keseluruhan waktu siaga. Beberapa alternatif solusi seperti perbaikan proses pergantian shift, membuat rencana tambang yang terintegrasi, dan mengubah prosedur komunikasi, dibuat untuk menghilangkan atau mengurangi durasi alat tidak terpakai. Perbaikan pada utilisasi mesin bor memberikan hasil yang siginifikan pada peningkatan laju produksi proses pengeboran sebesar 53.6%. Skenario untuk meningkatkan produksi yang diusulkan dalam tugas akhir ini dapat dipakai oleh management perusahaan agar proyek ini selesai tepat waktu pada 2023. Proses implementasi harus terencana dan tercontrol. Oleh karena itu tim yang akan bertanggung jawab, jadwal, dan alat pemantauan harus ditentukan sebelum eksekusi.