Tim Asset Gas memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi gas di
area konsesi PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Salah satu inisiatif untuk menaikkan produksi adalah
memanfaatkan potensi gas yang belum dikembangkan di Lapangan minyak X dan Y. Potensi gas ini
telah di-identifikasi berdasarkan data bawah permukaan yang ada sehingga tim proyek yakin dengan
keberadaan gas di dalam reservoir dan dikonfirmasi oleh tes awal produksi. Isu utama untuk
mengembangkan potensi gas di Lapangan X dan Y adalah jumlah cadangan gas yang tidak terlalu besar
serta jarak ke fasilitas produksi gas terdekat adalah sekitar 10 Km.
Usaha optimisasi terhadap potensi gas yang belum dikembangkan di Lapangan X dan Y akan mengikuti
proses manajemen proyek standar di PT CPI. Tim Optimisasi telah melalui Tahap-1 dalam
mengidentifikasi potensi gas dan saat ini sedang memasuki Tahap-2 untuk membuat dan memilih
alternatif. Tujuan dari tugas akhir ini adalah menilai semua alternatif metode produksi gas dan
selanjutnya memilih alternatif yang paling baik untuk diaplikasikan di Lapangan X dan Y. Hasil dari
rekomendasi alternatif akan mejadi dasar untuk pekerjaan Tahap-3 dari proses manajemen proyek.
Metodologi yang di pergunakan di tugas akhir merupakan kombinasi dari Analisa Kuantitatif yang telah
menjadi standar dari proses pengambilan keputusan di PT CPI dengan Analisa Kualitatif dan Analisa
Analytical Hierarchy Process (AHP). Analisa Kualitatif dan Kuantitatif dapat dilakukan pada saat
bersamaan dan akan menjadi input untuk Analisa AHP. Analisa Kuantitatif meliputi validasi dari
perhitungan cadangan gas, manajemen rencana ketidakpastian (uncertainty) dan resiko, perhitungan
ekonomi, decision tree dan Value of Information (VOI). Analisa konten Kualitatif dipergunakan untuk
menganalisa hasil wawancara semi-structured terhadap perwakilan pimpinan terkait alokasi Opex
(operation expenditure) dan ekspektasi keberhasilan suatu proyek. AHP akan menjadi analisa terpadu
untuk mendapatkan rekomendasi akhir.
Tiga alternatif optimisasi gas yakni CTG (Convert to Gas), pasokan listik lokal dan gas dumpflood telah
di analisa potensi penerapannya. Hasil analisa akhir AHP menyatakan bahwa alternatif pasokan listrik
lokal adalah yang terpilih dan dilanjutkan ke analisa keteknikan dan keekonomian di Tahap-3
manajemen proyek. Alternatif pasokan listrik lokal akan memproses gas terproduksi di lokasi lapangan
dan menghasilkan listik untuk mendukung operasi produksi minyak di Lapangan X dan Y. Alternatif
CTG tidak terpilih karena besarnya investasi untuk membangun pipa produksi gas. Alternatif gas
dumpflood tidak cocok diterapkan karena peluang sukses yang kecil. Pengambilan keputusan terpadu
yang terdiri dari Analisa Kuantitatif, Analisa Kualitatif dan Analisa AHP sangat direkomendasikan
penggunaannya di Tim Asset Gas untuk analisa potensi optimisasi gas lainnya.