Besi dan mangan dapat ditemukan dengan mudah dalam air tanah dangkal. Salah satu teknologi yang paling mudah untuk menyisihkan besi dan mangan tersebut adalah aerasi. Adapun alat yang dapat digunakan untuk metoda aerasi adalah air bubble reactor. Diharapkan besi (II) dan mangan (II) dalam fasa terlarut dapat dioksidasi oleh oksigen menjadi presipitat besi dan mangan oksida yang kemudian dapat disisihkan dengan cara penyaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kerja optimum dari air bubble reactor dalam mengoksidasi besi dan mangan, seperti mengetahui ketinggian optimum, waktu aerasi optimum, dan efisiensi dari penyisihan besi dan mangan. Penelitian ini dilakukan secara batch dengan konsentrasi besi total awal 3 mg/l dan konsentrasi mangan awal 1 mg/l didasarkan pada konsentrasi yang umum ditemui pada air tanah sumur dangkal di Bandung. Variasi yang dilakukan adalah variasi ketinggian air di dalam reaktor sebesar 60 cm, 120 cm, 180 cm, dan 240 cm, dan variasi waktu 0, 10, 20, 30, 45, 60, 90, dan 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan paling besar terjadi saat ketinggian air di dalam reaktor adalah 180 cm, efisiensi penyisihan besi sebesar 49-68% dan penyisihan mangan sebesar 57-82%. Waktu aerasi optimum sekitar 10-40 menit, setelah waktu itu, efisiensi penyisihan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berdasarkan variasi pH, diperoleh bahwa semakin meningkat pH dari air, maka efisiensi penyisihan besi dan mangan juga semakin meningkat. Besar penyisihan besi untuk sampel air sumur mencapai 85% dan penyisihan mangan mencapai 27%.