digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2002 EDI KADARSA
PUBLIC Alice Diniarti

Evaluasi Kebisingan Akibat Arus Lalu Lintas Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang, Edi Kadarsa, 2002, Program Magister Teknik Sipil, Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Bandung. Banyak variabel dari lalu lintas yang bergerak dijalan berpengaruh menimbulkan kebisingan. Dari penelitian yang dilakukan olch banyak ahli, terdapat beberapa variabel yang dianggap dominan dalam menimbang kebisingan lalu lintas, yaitu arus lalu lintas, kecepatan kendaraan, persentase kendaraan berat dan penambahan jarak terhadap sumber kebisingan.Penelitian ini dilakukan pada Jalan Tol Jakarta Tangerang, yaitu jalan tol luar kota, struktur perkerasan lentur dan dilalui cukup banyak kendaraan baat Vanabcl kebisingan yang ditinjau adalah lalu lintas arah Tangerang-Jalarta Sedangkan lalu lintas arah Jakarta-Tangerang dianggap sebagai penyebab kebisingan latar belakang. Terdapat tiga pos titik pcngukuran, yaitu : lokasi I (IRI =2.7 m/km). lokasi 2 (IRI=3,4 m/km) dan lokasi 3 (IRI=2 m/krn). Dan data basil pengukuran di lapangan, diketahui tingkat kebisingan yang telah tcrjadi pada lokasi tersebut, pengaruh setiap variabcl-variabel bebas terhadap fluktuasi kebisingan, dan di dapat pula hubungan matematis (model) ~ yang menyatakan hubungan antara tingkat kebisingan dengan variabel- variabel bebas (arus lalu lintas, kecepatan kendaraan rata- rata dan persentase kadaraan berat). Hubungan antara tingkat kebisingan dengan anus lalu lintas, kecepatan kendaraan rata rata dan persentase kendaraan berat pada jarak ukur 5 meter adalah sebagai berikut:Lcq(dB(A)I = 25,734 + 5, 819 Log Xl + 17,362 LogX2 + 2,333 Log X3 Sedangkan pada jarak ukur 13 meter adalah : LcqldB(A)J = 74.207 + 2.774 Log X3 Pada lokasi alat 5 meter dari tepi perkerasan. semua variabel bebas (arus lalu lintas. kecepatan kendaraan rata rata dan persentase kendaraan berat) berpengaruh secara nyata terhadap fluktuasi kebisingan yang terjadi. Tetapi pada alat berjarak 13 meter dari tepi perkerasan, ternyata hanya persentase kendaraan berat yang berpengaruh secara nyata. Hal ini diakibatkan oleh karena jarak alat semakin jauh dari sumber bising, tetapi lebih dekat kepemukiman, sehingga kebisingan latar belakang lebih peka tertangkap. sedangkan bising lalu lintas berkurang karena jarak. Pada jalur lambat, hampir sepanjang waktu pengukuran untuk berat dan ringan berjalan beriringan membentuk barier bagi lalu lintas disebelahnva_ akibatnya untuk arus lalu lintas disebelah jalur lambat berkurang bisingnya pada jarak pengukuran yang jauh. Angin yang berhembus berlawanan rah. walaupun tidak kencang tetapi mengurangi kepekaan alat dalam mengukur, isingan untuk jarak 13 meter.