digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di usianya yang relatif muda, tujuh tahun, PT. LEN Industri (Persero) sudah harus mengahadapi persaingan bisnis yang sengit akibat efek globalisasi dewasa ini. Kesiapan PT. LEN mengantisipasi tantangan tersebut akan menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam upaya mengukuhkan dirinya sebagai institusi bisnis yang patut diperhitungkan. Keberhasilan perusahaan, pada hakikatnya merupakan keberhasilan unit-unit perusahaan. Sehingga apabila performansi unit baik, maka besar kemungkinan performansi perusahaanpun baik pula. Bahkan tidak jarang prestasi perusahaan tergantung pada performansi unit tertentu perusahaan. Kondisi ini terjadi pada Divisi Jaringan di PT. LEN. Dalam beberapa tahun Divisi ini memiliki kontribusi yang besar terhadap keberhasilan PT. LEN. Dalam upaya membuat Divisi Jaringan lebih bisa diberdayakan, diperlukan usaha untuk mengenali kondisinya pada satu titik waktu dari berbagai sisi. Salah satu upaya itu adalah pengenalan sisi organisasi. Dengan menggunakan Metode Organizational Assestment Instrument (OAI) yang dikembangkan Van de Ven, diagnosis ini dilakukan. Fokus pengamatan dalam penelitian menyangkut posisi/jabatan dan unit organisasi. Dan pengamatan posisi/jabatan, diperoleh hasil bahwa posisi/jabatan bisa diterangkan melalui enam faktor yakni standarisasi pekerjaan, umpan balik, keahlian, spesialisasi jabatan, tanggung jawab dan keragaman tugas. Sementara dari pemgamatan unit, disimpulkan bahwa unit bisa diterangkan melalui enam faktor juga, yakni standarisasi unit, ketergantungan tugas, keahlian, faktor pemacu/perangsang, distribusi otoritas dan frekuensi konflik. Dari pengamatan tersebut, diketahui bahwa dimensi struktural pekerjaan dan unit merupakan kelemahan yang menonjol, hal ini meliputi rendahnya standarisasi, umpan balik, distribusi otoritas dalam unit dan spesialisasi. Lalu tingginga keragaman tugas serta tidak adanya sistem insentif yang baik. Sementara dimensi lainnya mencerminkan hal yang baik, bahkan faktor keahlian merupakan kekuatan yang dimiliki Divisi Jaringan. Kelemahan yang ada ini memiliki kontribusi negatif terhadap perusahaan, karena berkorelasi dengan kepuasan dan motivasi karyawan serta performansi perusahaan. Dengan memperbaiki kelemahan struktural yang teridentifikasi, Divisi Jaringan bisa menjadi unit bisnis yang memiliki daya saing hal ini mengingat beberapa sisi positif yang dimiliki organisasi antara lain komposisi SDM yang ideal dengan tingkat keahlian tinggi, suasana kerja unit yang harmonis, birokrasi yang masih rendah dan ukuran organisasi yang kecil dengan kecenderungan melebar sehingga bisa bergerak dengan luwes.