Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kedelai terbesar di dunia, namun Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor terbesar di dunia. Salah satu daerah penghasil kedelai terbesar dengan 10% produksi nasional adalah Banyuwangi, walaupun produksinya terbesar di Indonesia, namun petani di Banyuwangi masih kesulitan dalam menanam kedelai terutama menentukan masa tanam yang tepat yang dapat dilihat dari turun naiknya produksi kedelai setiap tahunnya. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu metode neraca air untuk mencari nilai surplus dan defisit air yang ada di daerah Banyuwangi, untuk mencari nilai Evapotranspirasi Potensial (ETo) menggunakan metode Thornthwaite-Matter dan Blaney-Criddle selanjutnya ETo dikalikan dengan nilai koefisien dari tanaman kedelai untuk mendapatkan kebutuhan air (ETc) dan ketersediaan air didapat dari nilai curah hujan effektif (CH eff). Dari kedua nilai tersebut diperoleh nilai surplus dan defisit air yang akan digunakan dalam menentukan waktu tanam. Penelitian menunjukan bahwa bulan yang cocok bulan untuk menanam kedelai adalah bulan November dan Desember di semua dasarian dan metode yang cocok buat mencari nilai ETo adalah metode Blaney-Criddle.