Gua Pawon merupakan salah satu tempat ditemukannya kerangka manusia purba dan juga menjadi sejarah terbentuknya cekungan Bandung. Situs purbakala yang berada pada Formasi Batuan Rajamandala ini terancam kelestariannya akibat adanya penambangan batukapur di sekitar lokasi tersebut. Penambangan tersebut dikhawatirkan nantinya akan meruntuhkan dinding dan batu langit-langit Gua Pawon. Untuk itu perlu dilakukan pendokumentasian kondisi Gua Pawon saat ini. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendokumentasikan Gua Pawon adalah dengan melakukan pemodelan 3D Gua Pawon menggunakan teknologi Terrestrial Laser Scanner (TLS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi proses akuisisi data menggunakan TLS yang berbasis pulsa dalam memindai objek dan pengolahan data dengan teknik registrasi berbasis target, filtering dengan teknik fence, serta serangkaian proses meshing. Proses registrasi yang dilakukan menghasilkan titik sebanyak 816.325.309 buah dengan eror registrasi rata-rata 0,002 m, sedangkan derau hasil proses pemindaian dihilangkan melalui proses filtering. Data point clouds selanjutnya diubah menjadi objek solid melalui serangkaian proses meshing. Prinsip meshing dalam mengubah point clouds menjadi objek solid yaitu dengan menghubungkan antar titik yang terdapat dalam data point clouds sehingga membentuk Triangulated Irregular Network (TIN). Model 3D Gua Pawon yang dihasilkan memiliki luas permukaan sebesar 11.052,494 m2 dan volume gua sebesar 7.450,195 m3. Perbedaan ukuran rata-rata antara Gua Pawon dengan model 3D Gua Pawon adalah sebesar 0,003 m, dengan perbedaan ukuran terbesar bernilai 0,004 m dan perbedaan terkecil bernilai 0,001 m.