Moebius Cell merupakan teknologi pemurnian perak secara elektrorefining yang telah banyak digunakan di industry untuk menghasilkan perak dengan kemurnian 99,95%. Pada proses pemurnian perak dengan menggunakan Moebius Cell di PT. Antam UBPP Logam Mulia menggunakan konsentrasi elektrolit 40 gpl Ag+ dan dengan tingkat kemurnian anoda 80 – 98% perak. Dengan rapat arus 35 mA/cm2, efisiensi arus yang dicapaisekitar 60,75% dengan waktu proses selama 3 hari. Pada pengembangan proses ke depan akan digunakan elektrolit dengan kadar 60 gpl.
Adanya kandungan pengotor dalam anoda dapat menyebabkan menurunnya efisiensi proses. Pengotor dominan yang terdapat pada anoda umumnya Cu & Au. Dalam penelitian ini telah dilakukan pengukuran potensiodinamik dengan menggunakan sampel dari logam Ag murni dan paduan – paduan : Ag-Cu, Ag-Au & Ag-Cu-Au. Dari hasil pengukuran, keberadaan Au dalam anoda dapat menyebabkan pasivasi dengan selang pasivasi hingga 122,8 mV pada elektrolit 40 gram per liter dan selang pasivasi pada elektrolit 60 gpl mencapai 127,5 mV. Sementara adanya Cu dalam anoda akan menurunkan overpotensial karena potensial reduksi Cu lebih rendah dari Ag. Pada variasi konsentrasi elektrolit menunjukkan bahwa elektrolit dengan konsentrasi lebih besar dapat menurunkan potensial.
Pada data pengukuran dengan rapat arus 35 mA/cm2 dan dari hasil perhitungan material balance pada proses menunjukkan bahwa pada kandungan Au di atas 6% efisiensi pelarutan anoda mencapai di bawah 70%. Dari hasil perhitungan konsumsi listrik juga menunjukkan bahwa konsumsi listrik meningkat secara eksponensial dengan kenaikkan kadar Au.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk elektrorefining dengan Moebius Cell batasan kandungan Au dalam anoda sehingga proses masih berjalan efisien adalah 6%.