digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permintaan terhadap listrik terus meningkat dengan rata-rata 6,8% per tahun, dilain pihak pasokan listrik masih tergolong minim hal ini tercermin dari rasio elektrifikasi yang berada dibawah 60%, kondisi ini memberikan peluang besar bagi usaha pengembangan pembangkit listrik khususnya yang menggunakan tenaga panas bumi, dimana Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa risiko yang ada pada perusahaan, memberikan tingkat prioritas serta bagaimana penanganan terhadap risiko. Proses pada manajemen risiko yang dilakukan meliputi identifikasi, pengukuran, dan penanganan risiko dengan melibatkan diskusi dengan pihak manajemen perusahaan serta tim ahli. Dari hasil penelitian risiko yang ada dalam usaha pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi Ciater antara lain risiko pendanaan, risiko penjadwalan, risiko kredit, risiko regulasi, risiko perubahan harga jual dan BPP, risiko persaingan bisnis, risiko permintaan dan pasokan listrik, risiko harga bahan baku dan jasa, risikogeosciences, risiko pengeboran, natural and physical hazard, risiko teknologi, risiko penurunan produksi, risiko environmental, risiko tingkat suku bunga, risiko nilai tukar dan risiko pendapatan CDM. Risiko yang ada kemudian diukur berdasarkan tingkat probabilitas serta dampak, pengukuran ini melalui tehnik kualitatif dan kuantitatif, berdasarkan hasil pengukuran risiko akan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu risiko dengan prioritas penganan pertama, risiko dengan prioritas penanganan kedua dan risiko dengan prioritas penanganan ketiga. Seluruh risiko yang ada dikelola dengan melakukan tindakan penanganan yang disesuaikan dengan karakteristik risiko. Implementasi penanganan terhadap risiko akan dilakukan pada tahapan proyek dimana risiko tersebut muncul, pihak yang melakukan penanganan adalah sseluruh personel proyek yang terkait dengan risiko tersebut.