Kasus proyek yang saya ambil dalam tugas akhir ini adalah stadion sepakbola di Kota Pekanbaru, Riau. Stadion ini direncanakan akan menjadi stadion utama sebagai venue pembukaan dan penutupan PON XVIII-2012 Riau dan juga akan menjadi homebase klub sepakbola Liga Super Indonesia, PSPS Pekanbaru. Pemilik proyek ini adalah Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru. Sumber dana berasal dari sharing antara
APBD provinsi, kota, bantuan dari APBN serta dari pihak swasta. Stadion ini direncanakan berkapasitas 30.000 penonton. Lokasi stadion ini direncanakan berada di Komplek Kampus Universitas Riau (UNRI), Panam yang juga merupakan area pengembangan sportcenter 2 di Pekanbaru untuk melengkapi fasilitas yang sudah ada di kawasan sportcenter Rumbai. Peruntukan lahan stadion dan kawasan sekitarnya diatur dalam Masterplan PON XVIII-2012 Riau. Berdasarkan masterplan, luas lahan yang diperuntukkan untuk bangunan stadion adalah 15,7 ha. Lahan ini akan berbatasan dengan Jl. Naga Sakti (jalan utama yang baru akan dibangun) di bagian utara tapak, disebelah timur berbatasan dengan lahan kosong dan Jl. SM. Amin, di selatan berbatasan dengan perkampungan atlet yang seusai PON akan menjadi rusunawa mahasiswa dan juga auditorium Grand Gasing Millenium, serta berbatasan dengan gedung fakultas hukum UNRI di bagian barat tapak. Kehadiran stadion ini nantinya selain sebagai venue utama pada saat PON juga diharapkan akan menjadi tempat sarana olahraga publik, khususnya untuk mahasiswa UNRI, dan juga diharapkan dapat menjadi pemicu yang mendukung perkembangan kota Pekanbaru ke arah barat – selatan kota. Hal ini sesuai dengan arah perkembangan kota yang direncanakan oleh pemerintah. Dari segi desain, stadion ini akan mengusung konsep Melayu kontemporer. Keunggulan desain ini adalah stadion ini akan berperan sebagai “welcoming landmark” dan ikon baru kota Pekanbaru. Dengan mengangkat konsep melayu kontemporer akan membuat
stadion ini tampil sebagai bangunan modern namun tetap bernafaskan unsur-unsur melayu. Stadion ini juga akan terintegrasi dengan sarana transportasi publik yang ada di Kota Pekanbaru agar memudahkan pencapaian ke stadion.