digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini menawarkan konversi elemen bakar reaktor TRIGA-2000 Bandung dari bentuk batang menjadi tipe plat, sebagai solusi dari masalah pengoperasian reaktor TRIGA-2000 Bandung saat ini. Untuk itu maka dilakukan kajian neutronik secara simulatif terhadap dua macam konfigurasi teras yang baru, yang meliputi perhitungan parameter kritikalitas dan manajemen teras. Kajian simulatif menggunakan MCNPX sebagai alat bantu perhitungan semua parameter neutroniknya. Dari dua desain teras dengan variasi posisi batang kendali dan variasi penggunaan bahan reflektor (grafit dan berilium), dipilih desain konfigurasi 2 yaitu konfigurasi dengan posisi batang kendali pada grid B2, D2, B4, dan D4 dengan penggunaan reflektor Be. Desain ini memberikan nilai reaktivitas core excess sebesar $ 13,776, dan reaktivitas shutdown margin sebesar $ -12,155, dengan jumlah elemen bakar pada konfigurasi awal teras sebanyak 18 buah. Pada pengujian one stuck rod criteria, konfigurasi awal dengan 18 elemen bakar masih cukup aman apabila terdapat satu buah batang kendali dari posisi grid manapun yang gagal jatuh, dimana batang kendali dengan reaktivitas terbesar yaitu di posisi D2 masih memberikan nilai reaktivitas sebesar $ -0,765. Pada pengujian manajemen teras, dengan mensimulasikan operasi selama 20 periode, didapatkan kondisi teras setimbang setelah periode operasi ke-2 dengan reaktivitas core excess rata-rata sebesar $ 11,537 pada daya 2 MW, dengan penggantian rata-rata elemen bakar per periode sebanyak 8 buah, dan panjang periode operasi rata-rata 444 hari. Rapat daya rata-rata untuk setiap periode operasi 249,61 W/cm3 dan power peaking factor radial sebesar 1,238. Fluks neutron rata-rata yang mampu dicapai pada daya 2 MWth adalah sebesar 5,76 x 1013 s.d. 6,62 x 1013 neutron.cm-2.det-1.