Tsunami di Kepulauan Mentawai pada tanggal 25 Oktober 2010 dibangkitkan oleh gempa bumi dengan magnitudo Mw= 7,7 (USGS, 2010). Sumber gempa berlokasi sekitar 50 km di lepas pantai sebelah barat Pulau Pagai Selatan dengan episenter 3,484oLS dan 100,114oBT pada kedalaman 20,6 km (USGS, 2010). Gempa ini membangkitkan tsunami dengan tinggi berkisar 3- 7 meter di sepanjang Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan (Borrero, dkk., 2010).
Dalam penelitian ini, tinggi dan waktu penjalaran tsunami disimulasi dengan menggunakan model hidrodinamika 2-D yang diselesaikan dengan solusi numerik beda hingga menggunakan Cornell Mulit-grid Coupled Tsunami Model. Simulasi dilakukan sebanyak lima skenario dengan membandingkan penggunaan sesar tunggal
dan sesar kompleks sebagai gaya pembangkit tsunami serta penggunaan domain tunggal dan domain bertingkat. Tujuannya adalah untuk mendapatkan distribusi tinggi tsunami dari hasil simulasi yang mendekati data lapangan. Selanjutnya tingkat kepercayaan hasil simulasi diuji menggunakan evaluasi bilangan Aida. Hasil evaluasi dengan menggunakan bilangan Aida menunjukkan bahwa hasil
simulasi skenario 3, skenario dengan menggunakan domain bertingkat dan sesar kompleks sebagai gaya pembangkit tsunami, memberikan tinggi tsunami yang mendekati data lapangan. Skenario ini memberikan nilai bilangan Aida K= 1,15 dan κ= 1,46. Waktu penjalaran tsunami yang didapat dari skenario ini adalah 15 menit di Dusun Malakopa, 13 menit di Dusun Sabeugunggung, serta 19 menit di Dusun Tumalei.