Pada Studio Tugas Akhir ini penulis mengambil kasus proyek perancangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Lombok yang terletak di Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Pulau Lombok merupakan pulau yang terus berkembang dari hari ke hari. Sektor yang paling berkembang dari Pulau Lombok adalah sektor pariwisata, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah turis baik dalam negeri maupun luar negeri yang datang
ke Pulau Lombok. Kondisi Terminal Bandara Selaparang, yang merupakan Bandara terdahulu yang terletak di Kota Mataram, tidak mampu lagi menampung jumlah penumpang yang kini kian bertambah. Perencanaan proyek pembangunan
Bandara Internasional Lombok baru di Kecamatan Praya ini merupakan solusi untuk mengatasi peningkatan permintaan akan jasa angkutan udara menju dan dari provinsi Nusa Tenggara Barat. Perancangan terminal penumpang ini merupakan penggabungan antara perancangan arsitektur, sirkulasi, dan ruang luar. Selain itu unsur lokalitas yang masih dianut kental oleh masyarakat merupakan salah satu acuan perancangan terminal penumpang Bandara Internasional Lombok ini. Terminal penumpang pada bandara merupakan salah satu sarana publik yang memiliki tujuan untuk mewadahi kegiatan transisi antara dua moda
transportasi yaitu moda transportasi darat dan moda transportasi udara. Selain itu sebuah terminal juga menyediakan fasilitas‐fasilitas pendukung kegiatan transisi tersebut, antara lain sarana pemrosesan, sarana penunjang seperti restoran, kafe, toko buku, dan area konsesi serta fasilitas operasional bandara. Pada perancangan terminal ini akan ditekankan pada sistem sirkulasi yang efisien dan efektif sehingga memberikan orientasi yang mudah dan jelas kepada penggunanya dan kemudahan dalam proses perawatan bangunan. Konsep‐konsep diluar sirkulasi dan efektivitas kemudian menjadi acuan
pemilihan bentuk, sistem struktur, fasade yang akan digunakan pada perancangan bangunan terminal penumpang ini