Sebagian besar survei seismik dilakukan pada masa lampau sebelum era sistem koordinat yang bersifat global. Akibatnya seringkali dijumpai data yang sistem koordinatnya tidak jelas dan masih terdefinisi pada datum yang berbeda-beda. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman mengenai sistem koordinat agar terhindar dari kesalahpahaman koordinat pada lokasi survei. Penelitian ini ditujukan untuk melihat permasalahan ketidakseragaman sistem koordinat yang seringkali terjadi di dunia migas. Metode penelitian ini didasarkan pada selisih koordinat sebelum dan sesudah transformasi. Dengan menggunakan parameter transformasi Defence Mapping Agency (DMA) Amerika Serikat, diperoleh perbedaan koordinat mencapai 25 m dan 472 m. Ketidakseragaman sistem koordinat tidak hanya menyebabkan kesalahan di permukaan Bumi, tapi juga kesalahan pada penampang lapisan-lapisan tanah di bawah permukaan Bumi.