Besi cor nodular merupakan material yang banyak digunakan pada industri otomotif dan komponen-komponen mesin pada industri untuk menggantikan peran baja, karena memiliki sifat mampu cor yang baik, kekuatan dan keuletan yang tinggi dan sifat ketermesinan yang baik. Walaupun proses pengecoran menghasilkan produk dengan bentuk dan ukuran yang mendekati sebenarnya, namun proses permesinan kadang diperlukan pada tahapan akhir pembuatan produk. Untuk itu perlu dilakukan penelitian sifat ketermesinan besi cor nodular tersebut. Pengujian yang dilakukan adalah untuk melihat keterkaitan antara keberadaan grafit bulat (jumlah, ukuran dan bentuk) dan matriks (ferit dan perlit) besi cor nodular hasil cor yang menggunakan MCR4 dan MCR8 sebagai nodulan serta superselect sebanyak 0,48%, 0,5%, 1% dan 1,5% sebagai inokulan dengan sifat ketermesinannya yaitu berupa besarnya gaya potong dan gaya makan serta bentuk geram akibat variasi kondisi permesinan (laju potong, gerak makan dan kedalaman potong), tingkat keausan pahat dan kekasaran permukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesimen 2 dengan MCR4 sebagai nodulan dan superselect sebesar 0,5% sebagai inokulan memberikan sifat ketermesinan yang terbaik.