Pertambahan jumlah penduduk membuat kebutuhan tempat tinggal bertambah, sehingga dibutuhkan bangunan permukiman ke arah vertikal. Bangunan vertikal seperti apartemen atau rumah susun merupakan bangunan diatas satu persil dengan beberapa kepemilikan. Satuan rumah susun (sarusun) dalam pendaftaran tanah masih menggunakan gambar rencana dalam penetapan batas sarusun. Pada kenyataannya, obyek nyata belum tentu sama dengan gambar rencana. Perlu dilakukan as-built survey. As-built survey merupakan survey pemetaan bangunan existing. Survey pemetaan bangunan dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi Terestrial Laser Scanning (TLS). Melalui survey pemetaan bangunan ini diperoleh model dan geometri obyek 3D bangunan yang digunakan untuk mendukung kadaster 3D.
Electronic Total Station (ETS) digunakan untuk mendapatkan data koordinat berupa titik referensi sebagai titik awal pengukuran TLS. Survey pemetaan bangunan dengan menggunakan TLS dilakukan dengan cara memindai obyek bangunan dari beberapa titik tempat berdiri alat. Tahap pengolahan data yang dilakukan, yaitu registrasi dengan metode natural point feature baik secara sekaligus maupun bertahap, filtering, georeferencing, wrapping. Pemodelan 3D diperoleh melalui proses wrapping dengan menggunakan perangkat lunak Geomagic. Analisis dilakukan dengan membandingkan galat registrasi dengan ketelitian posisi alat baik pada registrasi sekaligus dan bertahap. Selain itu, dilakukan analisis terhadap jarak hasil ukuran pada mesh model dan jarak hasil ukuran ETS yang dianggap benar. Hasil yang didapat adalah model 3D obyek bangunan. Pada registrasi sekaligus diperoleh galat registrasi melebihi 0.006m. Perlu dilakukan pemilihan ulang titik-titik ikat. Pada registrasi bertahap, di setiap tahap diperoleh galat registrasi yang lebih kecil dari 0.006m. Hasil ukuran jarak pada mesh model sama dengan hasil ukuran jarak ETS.