Manusia, sebagai individu tentunya memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi dalam hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebutlah yang menjadi perhatian utama dan tujuan pemenuhan kebutuhan dalam suatu perencanaan. Kota Bandung seiring perkembangannya tentunya diiringi pertambahan jumlah penduduk yang signifikan dan tentunya memberi banyak dampak baik negatif maupun positif ke dalam seluruh elemen kota. Salah satu dampak negatif yang dirasakan adalah meningkatnya tekanan yang dialami oleh masyarakat perkotaan, hal inilah yang menyebabkan adanya kebutuhan untuk berekreasi. Olahraga, merupakan salah satu bentuk kegiatan rekreasi utama yang dibutuhkan oleh manusia, namun dalam perencanaannya fasilitas olahraga sebagai bagian dari fasilitas rekreasi kota seharusnya memperhatikan dua pendekatan, yaitu dari sisi penyediaan (supply) dan permintaan (demand), agar penyediaan fasilitas olahraga tersebut lebih efektif sehingga manfaat yang didapat oleh masyarakat juga lebih optimal. Oleh karenanya diperlukan studi ini yang bertujuan untuk melihat kesinambungan antara permintaan dan penyediaan fasilitas olahraga yang ada di Kota Bandung demi mncapai keefektifan dari penyedian fasilitas-fasilitas olahraga di Kota Bandung.
Studi mengenai kesesuaian permintaan dan penyediaan fasilitas olahraga di Kota Bandung ini di lakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Metoda analisis tersebut dilakukan untuk melihat pola berolahraga yang ada pada penduduk Kota Bandung dan penyediaan fasilitas olahraga. kemudian dengan kedua hasil tersebut dilakukan pembandingan untuk menemukan kesenjangan yang ada antara penyediaan dan permintaan fasilitas olahraga di Kota Bandung.
Hasil studi ini menunjukan bahwa 60% dari penduduk Kota Bandung biasa atau rutin melakukan kegiatan berolahraga, sementara 80% dari penduduk yang tidak berolahraga sebenarnya memiliki keinginan untuk berolahraga, dan 30% dari penduduk yang berolahraga masih ingin meningkatkan frekuensi berolahraganya. Jenis-jenis olahraga yang paling diminati oleh penduduk Kota Bandung adalah bulutangkis, lari/atletik, sepak bola, futsal, senam, dan renang. Fasilitas olahraga di Kota Bandung yang memiliki persebaran baik adalah bulu tangkis, voli, sepak bola, basket, dan tenis sementara fasilitas yang persebarannya kurang baik fasilitas olahraga renang yang lokasinya terlalu terkonsentrasi.
Penyediaan fasilitas olahraga di Kota Bandung jika dibandingkan dengan permintaannya terdapat cukup banyak kesenjangan-kesenjangan yang signifikan. Pertama adalah jenis fasilitas olahraga lari dan renang sebagai jenis olahraga yang diminati oleh seluruh segmentasi yang ada pada penduduk kemudian jenis fasilitas olahraga lainnya terutama futsal, bulu tangkis, senam, dan basket juga penyediaanya masih kurang. Fasilitas-fasilitas olahraga tersebut belum dapat memenuhi permintaan yang ada dan faktor jumlah serta persebaran dari fasilitas olahraga ini masih menjadi hambatan keinginan berolahraga yang sebenarnya. Selain itu terdapat pula fasilitas olahraga yang penyediaannya melebihi permintaan yang ada, sehingga penyediaan fasilitas ini menjadi tidak efektif karena tingkat keterpakaiannya yang sangat rendah. Kemudian Penyediaan fasilitas olahraga di Kota Bandung masih kurang memperhatikan kemerataan dalam penyediaan untuk segmen-segmen penduduk tertentu terutama penyediaan fasilitas olahraga untuk wanita.