Berkembangnya zaman, menyebabkan informasi spasial 3D sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan. Keperluan tersebut dibutuhkan dengan cepat sehingga survei pemetaan dituntut agar lebih cepat. Survei pemetaan dilakukan dengan menggunakan alat Terrestrial Laser Scanner (TLS) dapat menjawab kebutuhan tersebut. TLS merupakan alat baru yang memiliki metode tersendiri. Alat tersebut mampu merekam titik dalam jumlah besar dengan akurasi tinggi dan waktu yang relatif singkat, sehingga memberikan dampak cost survei yang lebih murah, serta hasilpengukuran berupa titik-titik dalam sistem koordinat 3D (x,y,z). TLS memilikikomponen-komponen canggih di dalamnya, termasuk kamera, serta menggunakan metode Terrestrial Laser Scanning, menjadikan TLS sebagai alat survei yang efisien. Dalam proses penelitian, dilakukan pengumpulan data titik kontrol hasil pengukuran GPS dan pemindaian objek jalan dan persil. Tahap pengolahan data yang dilakukan berupa registrasi dengan metode registration natural point feature, filtering,georeferencing dengan metode tidak langsung pendekatan dua tahap, dan modeling. Hasil yang diperoleh berupa model solid 3D. Analisis yang dilakukan adalah tingkat kedetailan model yang dibandingkan dengan tingkat kedetailan dari foto, selain itu ukuran jarak pada model solid 3D yang dibandingkan dengan ukuran jarak menggunakan distometer. Dilakukan uji statistik t-student untuk mengetahui ukuran jarak rata-rata pada model solid 3D sama dengan ukuran jarak rata-rata distometer.
Kesimpulan yang diperoleh, yaitu survei pemetaan menggunakan TLS dapat membuat model 3D objek jalan dan persil, ukuran jarak pada model solid 3D sama dengan ukuran jarak di lapangan, dan tingkat kedetailan model mencapai 3 (LOD3)