digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2001 Wijono
PUBLIC Alice Diniarti

Piranti proteksi untuk catu daya tegangan rendah bisa berupa arester varistor atau suatu kaskada arester varistor dengan arester spark gap. Kaskada arester dibutuhkan jika arester varistor tidak mampu lagi dilalui arus surja yang melebihi kapasitasnya Untuk itu diperlukan arester dengan kemampuan arus yang lebih tinggi untuk dikoordinasikan di dalam suatu kaskada arester. Oleh karena biasanya arester spark gap mempunyai karakteristik tegangan potong yang lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan potong arester varistor, suatu impedansi yang dihubungkan seri dengan arester varistor diperlukan untuk mendapatkan tegangan jatuh yang cukup agar arester spark gap bekerja. Impedansi ini dikenal sebagai elemen dekopling atau juga impedansi seri. Jenis elemen dekopling induktif banyak dipakai dalam kaskada karena bisa menghasilkan tegangan jatuh yang cukup tinggi pada saat dilalui arus impuls namun memberikan tegangan jatuh yang rendah pada saat dilalui arus daya. Untuk meningkatkan induktansi elemen, sebuah inti dengan permeabilitas yang tinggi dapat diberikan, misalnya ferit atau besi. Perbedaan perilaku inti, udara, ferit dan besi diteliti di dalam tesis ini, demikian juga perilaku arester varistor dan arester spark gap. Perbedaan perilaku elemen dekopling dengan adanya perbedaan sifat intinya memberikan perbedaan perilaku koordinasi proteksi. Dengan mengacu pada karaketristik arester varistor yang dibutuhkan untuk memberi proteksi suatu sistem catu daya, koordinasi proteksi kaskada arester bisa dirancang. Dan dengan demikian, jenis dan konstruksi elemen dekopling bisa ditentukan.