Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan separasi ADS-B yang sedang diuji coba terhadap kapasitas ruang udara (Air Space Capacity) dan pergerakan arus lalu lintas udara (Air Taffic Movement) di wilayah udara Jakarta Sector Upper Kalimantan (UK), sehingga akan berpengaruh pada kualitas pelayanan lalu lintas penerbangan dimana
ketersediaan optimum level akan meningkat serta terjadi efisiensi pada penggunaan bahan bakar pesawat udara.
Dalam penelitian ini, perhitungan Optimum Level dan penentuan Cruising fuel and time semua pesawat udara yang terbang / beroperasi pada ATS route di wilayah Jakarta Sector Upper Kalimantan dengan sampel medium jet (Wide Body) Airbus A330 dan small jet (Narrow Body) Boeing 737 seri 300 untuk dijadikan populasi.
Hasil yang diperoleh menunjukan kapasitas Sector Upper Kalimantan untuk ADS-B Separation 50NM adalah 851 Aircraft meningkat sebesar 79.15% dengan 77 pergerakan/jam untuk Boeing 737-300 dan Airbus A330. Sedangkan untuk ADS-B Separation Minima 30NM di dapat kapasitas 1451 Aircraft meningkat sebesar 20.47% dengan pergerakan 129 B737-300/jam dan 131 A330/jam. Penggunaan optimum altitude untuk Boeing 737-300 adalah pada ketinggian FL310 dengan penghematan bahan bakar 1.58% untuk ATS Route B592, sedangkan untuk Airbus A330 adalah pada ketinggian FL410 dengan penghematan
bahan bakar 2.21% untuk ATS Route B592.