digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tugas Akhir ini membahas secara teoritis tentang fenomena krisis keuangan yang terjadi pada tahun 2008. Krisis yang terjadi pada tahun 2008 mengingatkan kita pada suatu fenomena yang disebut bank run. Pada tahun 2008, penyebab terjadinya krisis dikelompokanmenjadi enamkejadian. Pada dasarnya bank inti akan menginvestasikan asetnya ke dalam sekuritas jangka panjang dan sekuritas jangka pendek. Sekuritas jangka panjang dapat dijual ke investor dengan diskon yang tinggi. Pada tugas akhir ini, penentuan harga jual yang dibentuk oleh mekanisme pasar akan sangat menentukan terjadinya bank run yang berdampak sistemik atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut akan coba diuraikan dua varian yaitu uncertainty aversion dan adverse selection. Uncertainty aversion merupakan sifat dari investor dalammembentuk harga dari sekuritas, sekuritas akan didiskonkan dengan diskon yang tinggi, hal ini dapat menyebabkan bank tidak dapat memenuhi likuiditasnya sehingga bank run yang berdampak sistemik dapat terjadi. Varian uncertainty aversion ini juga memenuhi kondisi dimana terjadinya krisis tahun 2008. Varian adverse selection bertumpu pada pembentukan harga pasar yang sama rata terhadap semua sekuritas yang di perdagangkan. Varian ini juga menyebabkan bank run yang berdampak sistemik, namun demikian varian adverse selection ini tidak mendistribusikan semua penyebab krisis tahun 2008. Dengan demikian, dua varian ini dapat melengkapi teori-teori yang telah ada sebelumnya dan sangat bermanfaat bagi pemerintah maupun institusi keuangan dalam membuat suatu kebijakan untuk menghindari terjadinya bank run yang berdampak sistemik.