2010 TA PP SRI RAHAYU 1-BAB 1.pdf
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
2010 TA PP SRI RAHAYU 1-BAB 2.pdf
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
2010 TA PP SRI RAHAYU 1-BAB 3.pdf
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
2010 TA PP SRI RAHAYU 1-BAB 4.pdf
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
2010 TA PP SRI RAHAYU 1-BAB 5.pdf
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
2010 TA PP SRI RAHAYU 1-PUSTAKA.pdf
EMBARGO  2030-12-31 
EMBARGO  2030-12-31 
Kondisi cuaca di Indonesia yang memiliki curah hujan yang tinggi menyebabkan struktur beton, mortar maupun monumen mudah sekali mengalami degradasi. Namun demikian, metode perbaikan dan perawatan yang ada saat ini memiliki beberapa sisi negatif terhadap nilai estetika dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, para ahli mengembangkan metode baru yang ramah lingkungan dan tidak mengurangi nilai estetika dari suatu bangunan. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan memanfaatkan aktivitas bakteri yang dapat menghasilkan presipitasi CaCO3, yang biasanya dikenal sebagai biomineralisasi ataupun biodeposition.
Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh biomineralisasi terhadap sifat-sifat mortar. Mortar yang mengalami perlakuan biomineralisasi dibandingkan dengan mortar biasa (tanpa perlakuan
biomineralisasi) untuk mengetahui perbedaan sifatnya. Proses biomineralisasi pada penelitian ini menggunakan bakteri Bacillus sphaericus yang berumur satu hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses biomineralisasi yang dilakukan pada mortar menyebabkan penurunan prosentase porositas, kenaikan densitas mortar, kenaikan kekuatan tekan mortar, dan penurunan permeabilitas air rata-rata
pada mortar. Selain itu, metode biomineralisasi juga menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah kalsit pada mortar.