digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kobalt stearat sebagai aditif pro-oksidan dapat diaplikasikan pada polipropilena oxobiodegradable(PPOx) untuk mempercepat proses degradasi polimer. Proses degradasi polimer oxo-biodegradable terjadi dalam dua tahap, yaitu proses oksidasi dan proses biodegradasi. Proses oksidasi disebabkan adanya radiasi sinar UV atau panas yang mengaktifkan sifat katalitik dari aditif kobalt stearat pada polipropilena, sedangkan proses biodegradasi menggunakan mikroorganisme dari lumpur aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kobalt stearat terhadap karakteristik polipropilena setelah disinari UV, termasuk kemampuan biodegradasi dalam lumpur aktif. Untuk mengetahui karakteristik polipropilena, perlu dilakukan karakterisasi melalui analisis gugus fungsi dengan FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy), analisis termal dengan DSC(Differential Scanning Calorimetry), analisis sifat mekanik dengan alat uji tarik (Tensile tester), analisis pengurangan berat dengan neraca analitik, dan analisis permukaan dengan SEM (Scanning Electron Microscopy). Hasil spektrum FTIR untuk kobalt stearat pada daerah 1553,69 cm-1 menunjukan adanya interaksi antara karboksilat dengan logam kobalt. Hasil spektrum FTIR pada film PPOx menunjukkan adanya peningkatan intensitas regangan pada gugus C=O dan gugus CH2 dengan semakin banyaknya kobalt stearat yang ditambahkan pada PP. Semakin lama radiasi UV yang diberikan, maka film PPOx bersifat semakin rapuh, yang ditunjukkan dengan penurunan nilai stress dan persentase elongasi polipropilena. Hasil SEM menunjukkan bahwa permukaan polipropilena semakin rusak dan berongga dengan penambahan kobalt stearat. Hasil biodegradasi memperlihatkan terjadi penurunan berat pada polipropilena oxo-biodegradable, dan penurunan berat polimer semakin meningkat dengan meningkatnya kobalt stearat pada polipropilena dan juga waktu inkubasi semakin panjang.