Bahan bakar merupakan hasil olahan dari minyak mentah. Minyak mentah merupakan bahan bakar fosil yaitu bahan bakar yang tidak terbaharukan. Konsumsi minyak mentah semakin meningkat, sedangkan cadangan minyak dunia semakin menipis. Para produsen otomotif mencoba mengatasi masalah ini dengan
mengembangkan berbagai teknologi pada mesin untuk menghemat bahan bakar. Peningkatan teknologi ini harus diimbangi dengan pemakaian bahan bakar berkualitas baik, dan ini dapat dicapai dengan penggunaan aditif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak penggunaan aditif bensin melalui uji jalan dan untuk menganalisa segi keekonomian dari penggunaan aditif tersebut. Ada dua aditif yang diuji coba yaitu: aditif P-2010 (aditif-1) dan aditif P-1800 (aditif-2), keduanya dibuat oleh produsen yang sama.
Performa aditif tersebut akan dievaluasi dengan membandingkan konsumsi bahan bakar dengan dan tanpa aditif. Aditif-1 diuji dengan pembebanan dinamik dan
aditif-2 dengan pembebanan konstan. Konsumsi bahan bakar setelah pemakaian aditif-1 bertambah sampai ±5%.
Hasil aditif-2 lebih baik karena terjadi penghematan konsumsi bahan bakar sampai ±7%, dan penghematan ekonomi sampai Rp.2,73/km atau 2,76% untuk mobil Toyota New Vios dan Rp.13,43/km atau 3,46% untuk Toyota Innova.
Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa aditif-1 tidak cocok untuk pembebanan dinamik. Hasil dari pemakaian aditif-2, meskipun menghemat, tetapi tidak dalam jumlah yang signifikan, Aditif-2 cocok digunakan pada kondisi
pembebanan konstan, dengan tingkat beban rendah sampai menengah.