Penelitian ini merupakan bagian dari program Desa Mandiri Energi, suatu konsep yang merintis pembentukan desa atau wilayah swa-sembada energi. Dalam hal ini, sumber
energi diambil dari biji tanaman jarak pagar (Jatropha Curcas). Skenario Desa Mandiri Energi berbasis jarak pagar adalah sebagai berikut: Desa yang tanah sekitarnya kurang
subur ditanami tanaman jarak pagar. Hasil panenan biji jarak selanjutnya diperas secara manual guna menghasilkan minyak jarak mentah (crude jatropha oil atau CJO). CJO bisa
dijual ke pabrik pengolah biodiesel. Bungkilnya dikumpulkan dan dimasukkan ke reaktor gas bio. Gas bio yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk memasak atau untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga diesel. Endapan di reaktor gas bio bisa diproses dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Dengan demikian, desa menjadi terang di waktu malam dan penduduknya tak lagi bergantung pada pihak lain dalam memenuhi kebutuhan energinya. Peralatan utama yang dibutuhkan penduduk desa untuk menunjang program di atas adalah alat pemeras manual. Penelitian ini berupaya merancang dan membuat alat pemeras manual semi kontinu untuk biji jarak pagar. Ide rancangan dibuat mengacu pada desain alat pemeras manual buatan Karl Bielenberg (1985). Bertolak dari ide di atas, dihasilkanlah prototipe peralatan pemeras manual semi kontinu untuk jarak pagar. Hasil uji pendahuluan menyatakan bahwa prototipe dapat menghasilkan 250 – 300 ml CJO dari 1 kg biji dalam waktu satu jam. Saat ini, 25 buah prototipe peralatan telah dibagikan pada penduduk desa Pulau Bungin, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat untuk dimanfaatkan dalam menghasilkan
minyak jarak mentah atau CJO.