Perkembangan teknologi wahana terbang tanpa awak saat ini cukup pesat. Salah satu model yang sedang dikembangkan adalah UAV (Unmanned Aerial Vehicle) dengan kemampuan VTOL (Vertical Take-off Landing) dan juga kemampuan untuk dapat melayang diam (hovering) di udara. Untuk dapat melakukan hal-hal tersebut dibutuhkan UAV yang dapat melayang stabil di udara. Kriteria stabil di udara antara lain mempunyai harga nol untuk momen geleng, momen guling dan momen angguk.
Wahana terbang dengan propeler tunggal, cenderung tidak mempunyai kestabilan pada momen geleng karena adanya momentum angular yang disebabkan oleh putaran propeler tunggal. Banyak cara yang dilakukan untuk menghilangkan momentum angular ini, diantaranya adalah penggunaan tail rotor pada helikopter. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan, pembuatan dan pengujian UAV dengan propeler tunggal yang dapat menghilangkan efek dari momentum angular peropeler dengan bantuan control surface. Selain itu untuk dapat menambah gaya dorong (thrust) maka dilakukan optimasi dengan penambahan duct pada propeler.
Perancangan tugas akhir ini antara lain berisi perancangan duct dan perancangan control surface. Pada perancangan juga dilakukan analisis CFD (Computational Fluid Dynamics) untuk melihat karakteristik aliran fluida. Pengujian pada tugas akhir ini antara lain adalah pengujian gaya dorong, momen geleng, momen guling, dan momen angguk. Pengukuran gaya pada pengujian dilakukan dengan load cell yang terdapat pada platform uji. Setelah pengujian, dilakukan analisis perbandingan hasil uji dengan hasil analisis CFD.