Departemen Konstruksi Tambang Bawah tanah adalah salah satu departemen di Divisi Tambang Bawah Tanah yang berfungsi untuk menyediakan sarana infrastruktur bagi kebutuhan operasional dan produksi tambang bawah tanah.
Data dua tahun terakhir (2007-2008) menunjukkan pencapaian yang sangat rendah pada beberapa proyek, yaitu antara lain 59% kegagalan untuk proyek Drawpoint, 50% kegagalan untuk proyek Grizzly, 27% kegagalan untuk proyek Vent Raise, dan 68% kegagalan untuk proyek Loading Point. Salah satu faktor penyebab kegagalan adalah disebabkan karena tidak adanya sistem pengendalian proyek yang dapat mengukur dan memantau kinerja proyek dan kinerja kru pelaksana di lapangan, dan juga dapat memberikan peringatan dini terhadap masalah yang akan terjadi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut akan digunakan konsep Earned Value dan
Performance Dashboard. Konsep Earned Value adalah konsep yang menggabungkan antara aspek waktu, biaya, dan pencapaian fisik aktual. Dengan menggabungkan
ketiga dimensi ini, seorang manajer proyek akan dapat mengetahui kinerja dari proyek secara keseluruhan. Konsep ini pun dapat memberikan informasi awal dari
estimasi penyelesaian proyek, apakah proyek akan selesai sesuai target atau meleset dari rencana. Performance Dashboard yang mengambil prinsip fungsi “dashboard” pada
kendaraan, mampu memberikan informasi kinerja dengan cepat yang dapat membantu para pembuat keputusan untuk dapat mengambil tindakan dengan segera dan tepat sasaran sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi Dengan diketahuinya kinerja proyek dengan cara menggabungkan kedua konsep tersebut diharapkan tingkat kegagalan pencapaian target dari UG Construction dapat
berkurang dan pencapaian per bulannya dapat lebih konsisten.