digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Organisasi perlu menangkap dan menyebar pengetahuannya untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Pemetaan pengetahuan dapat memberikan gambaran tentang pengetahuan yang ada di dalam organisasi sekarang. Pemetaaan pengetahuan dilengkapi dengan analisis jaring sosial dapat mengidentifikasi aliran pengetahuan di antara anggota organisasi. Penelitian ini memberikan kaitan antara peta pengetahuan dengan analisis jaring sosial untuk menganalisis proses kreasi pengetahuan di sebuah organisasi pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan antara September 2010 sampai Desember 2010 di Kelompok Keahlian Manajemen Insani dan Pengetahuan SBM (PKM SBM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses kreasi pengetahuan yang terjadi di PKM SBM dengan cara menangkap, menyajikan, dan memahami pengetahuan grup ke dalam peta pengetahuan dan mengaitkannya dengan analisis jaring sosial di antara anggota grup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informasi dikumpulkan dari wawancara mendalam, tinjauan pustaka, dan beberapa silabus. Responden penelitian ini adalah empat orang dosen di PKM SBM. Untuk menggali informasi lebih jauh di analisis jaring sosial, peneliti juga mewawancarai tiga orang tutor tetap di PKM SBM. Setelah mengkode dan mengkategorisasi transkrip wawancara, peneliti menggambar peta pengetahuan yang mengilustrasikan pengetahuan yang ada sekarang di PKM SBM dan menggambar analisis jaring sosial di antara anggota grup. Secara umum, terdapat empat ilmu dasar di PKM SBM: pengetahuan antropologi terapan, pengetahuan sosiologi terapan, pengetahuan psikologi terapan, dan pengetahuan manajemen insani. Berdasarkan hasil wawancara, anggota-anggota di dalam grup telah memiliki jaring sosial yang erat, meskipun ada hubungan yang hilang di antara beberapa anggota kelompok. Dengan menghubungkan peta pengetahuan dengan analisis jarring sosial, peneliti menemukan bahwa proses kreasi pengetahuan telah berjalan di dalam grup yang mencakup tahap sosialisasi, tahap eksternalisasi, tahap kombinasi, dan tahap eksternalisasi. Walaupun demikian, ada beberapa area yang perlu ditingkatkan, seperti kolaborasi di antara dosen untuk membuat makalah atau buku