digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2000 Putu Kwintaryana.W
PUBLIC Alice Diniarti

KOORDINASI PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS (Studi Kasus : Ruas Jalan Gajah Mada – Surapati – Hayam Wuruk Kodya Denpasar); Putu Kwintaryana Winaya, 2000, Bidang Khusus Rekayasa Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana, ITB. Di daerah Perkotaan permasalahan transportasi semakin meningkat dan salah satu cara untuk mengurangi permasalahan tersebut adalah dengan mengkoordinasikan lampu lalu lintas antar persimpangan. Tujuan penelitian ini untuk mengkoordinasikan lampu lalu lintas yaitu pada ruas Jalan Gajah Mada – Surapati – Hayam Wuruk, dan ruas jalan tersebut terdiri dari 5 simpang yang membentuk ruas arterial, dimana dari simpang 1 sampai simpang 4 arusnya searah sedangkan simpang 4 ke simpang 5 arusnya dua arch. Koordinasi lampu lalu lintas antar simpang, analisisnya digunakan Program TRANSYT dan Program Optimasi Offset. Kedua Program tersebut memerlukan data input, dimana data tersebut diperoleh dari survei di lapangan dan sebagian lagi data sekunder. Output dari kedua Program tersebut tidal( dapat dibandingkan satu sama yang lainnya, karena penggunaan arus pada input data berbeda. Program TRANSYT memberikan output dimana sebelum dan setelah dikoordinasikan, Performance Index (PI) akan mengalami perubahan pada pagi, siang dan sore hari : -16,45%, -64,96% dan - 86,05%, tundaan : -16,73%, -65,53% dan -86,56%, number of stops : - 13,70%, -14,49% dan -39,26% dan kecepatan rata-rata : 9,4%, 123,07% dan 233,33%. Output Program 7RANSYT dan Program Optimasi Offset memberikan nilai offset sehingga simpang satu dengan yang lainnya bisa dikoordinasikan. Selain itu kedua Program tersebut memberikan perubahan waktu perjalanan sebelum dan setelah dikoordinasi, Program TRANSYT perubahan yang terjadi pada pagi, siang dan sore hari masing - masing sebesar -37,6 %, -42,5 %, dan -27,1 % sedangkan pada Program Optimasi Offset perubahannya sebesar -29 %, -27,1 %, -27,1%. Program TRANSYT dapat dilakukan beberapa optimasi, diantaranya pengaturan kembali waktu siklus yang nantinya memberikan Performance Index yang minimum. Optimasi yang lain yaitu mencari panjang siklus yang optimum, dimana pada studi ini panjang siklus yang Optimum pada Pagi, Siang dan Sore hari masing – masing 100, 200 dan 90 detik