digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam operasinya, sumur minyak dan gas pada offshore rig tidak luput dari gejala alam yang mungkin dapat mempengaruhi proses. Diantara gejala alam yang ada, subsidence menjadi faktor yang cukup diperhitungkan. Selain dapat berpengaruh terhadap struktur dan peralatan dari platform, subsidence juga dapat menjadi beban langsung bagi struktur perpipaan pada sumur karena kontak langsung antara keduanya. Beban ini dapat mempengaruhi integritas dari struktur sumur pengeboran. Untuk itu perlu adanya analisis tegangan yang dilakukan untuk menjamin integritas sumur. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis tegangan tubing pada sumur yang mengalami pembebanan subsidence. Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak ANSYS Multiphysics. Studi kasus pada analisis ini adalah sumur LA-10 pada Area Lima dari BP Offshore North West Java (ONWJ). Tujuan dari tugas sarjana ini adalah memahami struktur sumur perminyakan, fenomena subsidence dan mampu mendapatkan besar tegangan dan perpindahan yang terjadi pada struktur sumur akibat berbagai pembebanan. Dari analisis yang dilakukan, didapat besar tegangan maksimum yang terjadi adalah 221748,14 psi. Tegangan kritis terjadi pada tiga titik di tubing. Hasil analisis tegangan linier ini tidak valid karena tegangan yang terjadi sudah berada jauh diatas titik luluh dari material. Untuk itu perlu dilakukan analisis tegangan secara nonlinear, dan didapat bahwa tegangan maksimum sebesar 87990,04 psi dengan regangan maksimum sebesar 5,1.