Minyak bumi saat ini merupakan salah satu sumber energi utama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari umat manusia. Untuk menyalurkan minyak bumi dari sumur-sumur minyak ke bagian proses atau bagian yang lainnya dibutuhkan pipeline yang baik. Pipeline harus dirancang seoptimal mungkin
sehingga dapat menghemat biaya konstruksi, operasional, dan perawatannya.
Pada tugas akhir ini telah dilakukan optimasi pemilihan pipa dan stasiun pompa pada sistem perpipaan transmisi minyak dari Tempino ke Plaju untuk mengganti pipa lama yang sudah banyak mengalami kerusakan dan tidak layak pakai. Optimasi dilakukan dengan pemodelan menggunakan software HYSYS untuk menganalisis profil fluida dan daya pompa yang dibutuhkan, lalu dilanjutkan dengan perhitungan tebal pipa untuk beberapa variasi ukuran diameter pipa. Untuk mendapatkan biaya total terendah, dilakukan perhitungan
biaya instalasi dan operasional. Analisis yang dilakukan mengacu pada code yang mengatur sistem perpipaan untuk penyaluran fluida cair, yaitu ASME B31.4.
Hasil analisis menunjukkan bahwa ukuran pipa yang paling ekonomis adalah NPS 8 inch schedule 40 untuk segmen KM 265 – KM 174, NPS 10 inch schedule 40 untuk segmen KM 174 – KM 122, dan NPS 10 inch schedule 40 untuk KM 122 – KM 3. Jumlah booster station yang paling optimum digunakan untuk sistem perpipaan ini adalah 3 booster station yang terletak KM 265, KM 174, dan KM 77 dengan daya pompa total sebesar 724,34 kW.