digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ada dua kriteria utama yang umum yang diinginkan oleh masyarakat pengguna listrik yaitu harga listrik yang murah dan ketersediaan listrik yang terusmenerus. Hal inilah yang juga terus diperjuangkan oleh para penyedia listrik baik itu dari pihak pembangkitan maupun penyedia saluran atau jaringan transmisi listrik. Akan tetapi ada batasan kinerja dari komponen sistem tenaga. Generator dan saluran transmisi tidak bisa bekerja seumur hidup. Generator yang merupakan suatu sistem mesin tidak dapat beroperasi selamanya tanpa ada pemeliharaan yang cukup. Transmisi juga memiliki kapasitas kerja sendiri. Dengan demikian, ada kalanya suatu generator ataupun saluran memiliki waktu off khususnya pada saat pemeliharaan peralatan yang ada. Ketersediaan dan ketidaktersediaan suplai listrik terhadap konsumen ini merupakan suatu nilai keandalan sistem. Salah satu bentuk dari pengupayaan keandalan sistem yang baik adalah dengan adanya penjadwalan pemeliharaan pembangkit dan juga saluran, atau dengan memperbaiki sistem proteksi yang ada. Tugas akhir ini membahas tentang pengupayaan penjadwalan pemeliharaan pembangkit yang ditambahkan kontingensi satu saluran transmisi dengan melihat perubahan nilai keandalan. Perubahan nilai keandalan ditentukan dengan menggunakan nilai titik beban. Nilai keandalan yang menjadi batasannya adalah besar Perkiraan Energi Tidak Tersuplai (EENS), frekuensi kemungkinan kegagalan, dan lama kegagalan. Kasus yang diangkat adalah penambahan kontingensi satu saluran transmisi untuk setiap minggu pemeliharaan pembangkit yang sudah ada sebelumnya pada sistem IEEE RTS 1979 24 Bus.