Secara umum prilaku sistem adalah tak liner dan kits tidak dapat selalu mengharapkan sistem berlaku liner, sehingga teori perancangan pengontrol liner tidak dapat secara langsung diterapkan pads sistem tak liner. Oleh karena itu, dibutuhkan teori perancangan pengontrol yang berlaku secara global. Salah satu teori tersebut adalah teori sistem disipatif. Problem yang dihadapi pads sistem disipatif adalah belum tersedianya solusi yang memungkinkan berlangsungnya analisis dan sintesis sistem. Disini disadari perlunya dikembangkan teknik komputasi sebagai alat bantu. Teknik komputasi yang dikembangkan menggunakan skema finite difference dengan metoda pendekatan value space. Teknik komputasi ini diimplementasikan untuk sintesis pengontrol state feedback dan output feedback. Pada sintesa state feedback, teknik komputasi dikembangkan dalam dua proses iterasi, yakni iterasi min-max dan iterasi max-min. Hasil analisis kedua proses iterasi menunjukkan bahwa peningkatan energi dalam sistem dengan iterasi minmax lebih kecil untuk sistem linier dan hampir sama untuk sistem tak liner dibandingkan dengan iterasi max-min. Akan tetapi proses iterasi min-max lebih praktis dan alamiah untuk profil storage function dan hukum kontrol yang dihasilkan. Dengan alasan tersebut, iterasi min-max dipergunakan untuk analisis efek supply rate pads sistem disipatif. Hasil analisis supply rate kuadratik menunjukkan bahwa untuk mensintesis pengontrol disipatif terdapat parameter perancangan yang diwakili oleh harga a yang dapat ditala untuk mendapat beberapa kinerja sistem Teknik komputasi dikembangkan untuk masalah output feedback dengan berdasarkan Certainty Equivalence Principle (CEP). Analisis output feedback dilakukan pads masing-masing titik dalam ruang information state melalui estimasi state untuk membangun hukum kontrol dari pengukuran sinyal .