Gedung Labtek IX‐C (Teknik Geodesi) merupakan bangunan yang direncanakan pada tahun 1990‐an, yang didesain berdasarkan peraturan beban gempa SNI 03‐1726‐1989 dan peraturan detailing struktur beton bertulang SNI 03‐2847‐1992. Namun perkembangan peraturan mengenai beban
gempa dan detailing mengakibatkan peraturan tersebut disempurnakan menjadi SNI 03‐1726‐2002 dan SNI 03‐2847‐2002.
Peraturan beban gempa yang terbaru menggunakan respon spektra yang elastik dan dengan perioda ulang gempa 500 tahunan, lebih besar daripada peraturan lama yang berperioda ulang gempa 200 tahunan. Sedangkan peraturan beton yang terbaru mengalami revisi mengenai faktor pembesaran momen balok pada konsep strong‐column weak‐beam. Perubahan parameter ini mengakibatkan gedung tersebut belum terjamin keamanannya apabila menerima beban gempa sesuai dengan peraturan yang baru, sehingga perlu diadakan pemeriksaan tingkat kerawanan strukturnya terhadap beban gempa rencana yang baru.
Pemeriksaan yang dilakukan pada Gedung Labtek IX‐C ini menggunaka 4 metode, yaitu metode checklist FEMA 310, analisis statik linear, analisis secara komprehensif dengan pushover ATC‐40 dan FEMA 356, serta metode pendekatan sederhana berdasarkan paper yang ditulis oleh Prof. Shunsuke Otani, yaitu Seismic Vulnerability Assesment Methods for Building in Japan.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan bahwa gedung Labtek IX‐C termasuk kategori SRPMM yang sesuai dengan persyaratan SNI 03‐2847‐2002. Berdasarkan analisis statik nonlinear pushover dan metode pendekatan Otani, gedung ini memiliki tingkat kinerja struktur bangunan lifesafety apabila menerima beban gempa SNI 03‐1726‐2002, meskipun menurut pemeriksaan berdasarkan FEMA 310 dan statik linear gedung dinyatakan tidak aman karena tidak memperhitungkan kapasitas plastis pada struktur gedung tersebut.