Tuntutan kebutuhan akan air murni membawa dampak pada
pengembangan distilator surya didunia. Berbagai metode dilakukan untuk meningkatkan kinerja dari sistem distilator surya. Termasuk di laboratorium surya, yang dilakukan oleh Dadang M. Kholik [6] dan I Ketut Juli Ariawan [7]. Penggabungan penukar kalor jenis fin and tube belum pernah dilakukan sebelumnya. Untuk itu diperlukan suatu kajian untuk meneliti dampak dari penggunaan penukar kalor jenis fin and tube pada distilator surya.
Studi kelayakan penukar kalor jenis fin and tube melalui pengujian telah dilakukan. Pengujian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari penukar kalor jenis fin and tube sebelum diintegrasikan dengan distilator
surya. Pengujian dilakukan dengan menempatkan penukar kalor didalam bak berisi air. Kemudian uap dialirkan kedalam penukar kalor. Sedangkan sebagai media pendingin, digunakan air keran yang mengalir melalui permukaan radiator. Penukar kalor diuji untuk diketahui apakah layak jika diintegrasikan dengan distilator surya yang telah ada sebelumnya.
Pada tugas akhir ini dilakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh melalui pengujian untuk dikaji kelayakannya. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan kelayakan dari penukar kalor jenis fin and tube untuk diintegrasikan
dengan sistem distilator surya. Hal ini dapat diketahui melalui analisis pada jumlah laju produksi distilat yang dihasilkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penukar kalor jenis fin and tube layak untuk diintegrasikan dengan distilator surya.