digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pipeline yang memiliki peran penting pada industri dalam transportasi fluida korosif membutuhkan proteksi korosi agar proses transporatsi tersebut berjalan dengan baik. Clading yang merupakan salah satu proses pelapisan material pipa dengan material yang lebih tahan korosi sering digunakan sebagai metode proteksi korosi. Suatu pipa yang dibuat dari pelat hasil proses clading Incoloy 825 (lapisan clad) dengan substrat Baja Karbon API 5L-X42 diuji ketahanannya terhadap korosi HIC, baik dalam kondisi clad yang utuh maupun kondisi clad yang sengaja dirusak sebagian. Proses pengujian mengacu pada standard NACE TM0284 menggunakan larutan B. Kondisi keadaan lapisan clad dilakukan dengan membuat parameter lapisan yang utuh dan lapisan yang dilubangi dengan variasi diameter 1 mm, 3 mm, dan 5 mm. Pengujian dilakukan selama 96 jam dan 720 jam. Hasil dari pengujian ini menunjukkan pipa tahan terhadap korosi HIC untuk kondisi lapisan clad utuh dan tidak terjadi fenomena HIC pada lapisan clad yang dilubangi, walaupun terjadi korosi galvanik di antar muka lapisan clad dan substrat pada sampel yang berlubang. Korosi galvanik pada substrat di bagian lapisan clad yang rusak diakibatkan adanya kontak material substrat (Baja Karbon API 5L-X42) dan material clad (Incoloy 825) pada lingkungan pengujian HIC. Analisa lebih lanjut menunjukkan laju korosi galvanik dipengaruhi oleh rasio luas katoda dan luas anoda, semakin tinggi rasio luas katoda per luas anoda pada satu specimen dalam waktu pengujian yang sama maka semakin tinggi pula laju korosi yang terjadi.