digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1999_TS_PP_CAHYANI_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Empat buah balok menerus telah diuji dengan metoda pembebanan tiga titik hingga mencapai hancur. Balok tersebut mempunyai penampang segiempat berukuran 100 x 150 nun dan panjang 2800 mm yang terdiri dari dua bentang bersih berjarak 1300 mm. Dua balok, masing-masing dengan mutu rencana 30 MPa dan 50 MPa, mempunyai celah sebesar 3 mm yang diisi bahan polimer. Celah tersebut ditempatkan di daerah terjadinya momen nol sehingga dapat dilihat perilakunya terhadap gaya geser yang dominan. Sebagai pembanding, dibuat pula balok menerus biasa dengan mutu rencana yang sama. Beban ditempatkan pada jarak 750 mm dari tumpuan Iuar sehingga didapat rasio kelangsingan a/d = 6.5 atau a/d = 4.8 bila dihitung dari tumpuan tengah. Berbeda dengan balok biasa, beban batas yang mampu dipikul oleh beton normal pada balok bercelah lebih tinggi daripada beton mutu tinggi. Rendahnya porositas pada beton mutu tinggi mengakibatkan kurang baiknya lekatan antara bahan polimer dan beton sehingga daerah interface kurang mampu menahan gaya geser yang terjadi. Banyaknya retak-retak vertikal di daerah interface ini menyebabkan bertambahnya lendutan yang terjadi. Hal ini mengakibatkan beton mufti tinggi mengalami keruntuhan pada beban yang lebih rendah dibandingkan beton normal. Keempat balok mengalami keruntuhan tarik diagonal yang didominasi oleh pola retak geser lentur. Tetapi keruntuhan pada balok-balok bercelah lebih getas dibandingkan balok biasa karena beton hancur saat baja tulangan pada balok-balok bercelah belum mencapai leleh.