Pelumas adalah komponen vital dalam mesin untuk mengurangi gesekan. Pelumas memiliki beberapa fungsi utama, yaitu : sebagai pelapis permukaan benda yang bergesekan, sebagai penyerap panas dan sebagai pembersih. Pembentukan buih pada pelumas akan merugikan, karena apabila buih tersebut menggantikan posisi pelumas pada kontak, maka permukaan benda tidak dilapisi pelumas, sehingga rugi-rugi gesekan yang terjadi menjadi lebih besar. Pembentukan buih pada pelumas tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikurangi dengan menambahkan aditif antifoaming pada pelumas tersebut.
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan dan pengujian alat uji karakteristik buih pada pelumas sesuai standar ISO 6247. Pembuatan dan Pengujian alat yang mengacu standar ISO 6247, merupakan simulasi pembentukan buih, dekat dengan kondisi operasi pelumas. Pada penelitian ini digunakan 4 jenis pelumas, yang terdiri atas : 2 jenis pelumas motor diesel dan 2 jenis pelumas motor bensin. Alat uji dibuat dan dioperasikan mengikuti standar ISO 6247 mampu membedakan foaming pada beberapa pelumas baru maupun bekas. Dalam pengujian terbukti bahwa pelumas bekas memiliki kecenderungan pembentukan buih yang lebih mudah dibanding pelumas baru. Kelemahan standar ISO 6247 adalah tidak dapat mengukur udara-pelumas terdispersi pada pelumas yang
berwarna pekat atau gelap.