Hidrosefalus merupakan keadaan diamana terdapat kelebihan cerebrospinal fluid di dalam otak. Pada makalah ini akan disimulasikan mengenai sifat hidrosefalus pada bayi dimana suture penghubung tengkoraknya belum bersifat rigid yang mana diasumsikan membagi tengkorak menjadi dua belahan. Pemodelan hidrosefalus pada bayi ini dilakukan dengan menggunakan pemodelan hydro-elastic dan dengan menambahkan sifat tengkorak yang berupa orthrotropic elastik. Pemodelan dilakukan dengan memvariasikan diameter cerebral aqueduct dan hambatan pada arachnoid villi. Pada pemodelan stenosis aqueduct yang dilakukan dengan memvariasikan diameter aqueduct, divariasikan pula nilai konstanta waktu dan elastisitas parenkima jaringan otak. Diperoleh bahwa untuk nilai konstanta waktu yang lebih kecil, maka peningkatan tekanan dan pergeseran terhadap waktu akan lebih cepat. Oleh karena itu, nilai pergeserannya akan lebih kecil untuk konstanta waktu yang lebih kecil. Pengurangan besar modulus elastisitas parenkima jaringan otak mengakibatkan membesarnya pergeseran yang diteruskan dari dinding ventricle menuju parenkima jaringan otak dan tengkorak. Peningkatan hamabatan arachnoid villi tidak mengakibatkan peningkatan tekanan intraventricular dan pergeseran secara signifikan untuk kasus diameter aqueduct bernilai normal.