digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada kondisi terbang yang sudah ditentukan, pesawat udara mendapatkan gangguan dari keadaan lingkungan sekitarnya seperti gangguan angin, ketidakseragaman massa jenis udara, dan gangguan eksternal lainnya. Agar pesawat udara dapat terbang pada kondisi yang sudah ditentukan, diperlukan gaya/momen penyeimbang agar dapat mencapai kondisi kestabilan statik. Dalam istilah operasional, kondisi keseimbangan pesawat udara ini disebut dengan kondisi trim dimana semua gaya dan momen yang bekerja pada pesawat udara saling meniadakan. Parameter trim yang dianalisis meliputi parameter trim pada modus terbang longitudinal berupa sudut serang (α), defleksi elevator (δe), dan gaya dorong (thrust). Dalam perhitungan persamaan gerak trim, harus dilakukan substitusi persamaan gerak matra longitudinal terlebih dahulu. Komponen gaya dan momen yang digunakan untuk memulai pembuatan program dilakukan pada tata acuan koordinat benda. Setelah mendapatkan persamaan gerak trim pada tata acuan koordinat benda kemudian dilakukan simulasi pada perangkat lunak Matlab. Simulasi dilakukan dalam beberapa variasi terbang yaitu kecepatan (70 – 150 m/s), massa (5.000 kg,5.500 kg, dan 6.000 kg), dan tinggi terbang (1.500 m, 3.500 m, dan 5.500 m). Dari hasil simulasi didapat bahwa nilai parameter α dan thrust akan semakin besar jika massa pesawat semakin besar dan tinggi terbang semakin tinggi, sebaliknya jika kecepatan semakin tinggi nilai α dan thrust akan semakin kecil. Sedangkan nilai δe akan semakin besar jika massa pesawat semakin besar, kecepatan semakin tinggi, dan tinggi terbang semakin tinggi.