Sistem PLTG mikro berbasis turbocharger dalam perkembangannya dapat menjadi salah satu solusi alternatif yang dapat mengatasi krisis listrik. Oleh karena itu, pengujian sistem PLTG mikro berbasis turbocharger diperlukan agar dapat mengetahui kinerja sistem tersebut. Namun demikian, berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebelumnya didapatkan bahwa nilai efisiensi yang
dihasilkan sistem masih rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai efisiensi sistem PLTG mikro berbasis turbocharger adalah dengan menambahkan rekuperator pada sistem yang sudah ada.
Rekuperator sebagai alat penukar panas dapat meningkatkan efisiensi sistem turbin gas mikro berbasis turbocharger. Alat ini dapat mengoptimalkan kerja sistem sehingga lebih menghemat bahan bakar dengan memanfaatkan sisa panas
Pengujian sistem dengan rekuperator berhasil menghasilkan kondisi selfsustain sehingga data yang diperoleh dapat dibandingkan dengan data sistem tanpa rekuperator. Tekanan maksimum udara masuk ke ruang bakar setelah melewati rekuperator adalah 1,3 bar dan menghasilkan daya sebesar 65,3 watt dengan efisiensi 0,04%. Sementara itu, sistem tanpa rekuperator mencapai tekanan maksimum pada nilai 1,4 bar dan menghasilkan daya sebesar 104,52 watt dengan efisiensi 0,06%. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa sistem dengan rekuperator tidak lebih menghasilkan daya lebih baik dibandingkan sistem tanpa rekuperator. Ini dikarenakan akibat pressure drop yang terjadi pada rekuperator