Kecepatan kritis merupakan salah satu parameter penting operasi pada sistem dinamika rotor. Metode Elemen Hingga (MEH) seringkali merupakan alternatif pilihan yang paling sering dipakai dalam menganalisis sistem dinamika rotor, terutama kecepatan kritis sistem tersebut karena lebih murah dalam hal biaya dan hasil pemodelan cukup mewakili sistem yang sebenarnya.
Pada tugas sarjana ini dibahas tentang studi kasus gejala getaran yang tidak lazim pada operasi pada suatu kompresor delapan tingkat. Lazimnya jika sistem dinamika rotor mulai bergetar pada level yang melebihi batas yang diizinkan, kecepatan operasi diturunkan dan level getaran pun turun. Namun pada kasus ini, saat kecepatan operasi diturunkan level getaran justru bertambah. Dengan bersumber pada data lapangan operasi, dibuat hipotesis tentang perkiraan sumber masalah getaran, yaitu terjadi perubahan rentang operasi antara dua kecepatan kritis dan kerusakan bantalan. Kemudian sistem dimodelkan dan dianalisis menggunakan perangkat lunak ANSYS™ untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gejala getaran yang tidak lazim mirip dengan gejala getaran saat modus getar sistem mengalami perubahan. Selanjutnya dianalisis dan diperoleh kesimpulan bahwa gejala getaran yang terjadi disebabkan oleh kerusakan pada bantalan yang menyebabkan penurunan kekakuan bantalan penumpu, sesuai dengan hipotesis yang dibuat semula.