digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Konsep waverider untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Terence Nonweiler pada tahun 1951. Namun demikian, hingga saat ini konsep waverider sangat sulit untuk direalisasikan menjadi pesawat udara atau pesawat terbang. Salah satu kesulitan dalam merealisasikan konsep waverider ini terletak pada proses integrasi antara waverider, sebagai kerangka badan pesawat, dengan scramjet, sebagai sistem propulsi. Tugas akhir ini membahas mengenai proses perancangan dan analisis dari waverider, scramjet inlet, dan integrasi dari keduanya. Proses perancangan dan analisis dari waverider didasarkan atas jenis general wedge-derived waverider, sedangkan scramjet inlet didasarkan atas konfigurasi dua dimensi dengan analisis medan aliran satu dimensi. Proses integrasi yang dilakukan meliputi proses perancangan dan analisis dari waverider serta scramjet inlet secara bersamaan. Analisis dari integrasi waverider dan scramjet inlet dilakukan berdasarkan konfigurasi dua dimensi dari scramjet inlet. Untuk membantu proses perancangan dan analisis, dikembangkanlah kode program menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan memanfaatkan kemampuan object-oriented programming (OOP). Dengan menggunakan kode program yang telah dikembangkan, maka dilakukanlah investigasi pengaruh perubahan variabel perancangan dari waverider dan scramjet inlet terhadap variabel exergy destoyed rate. Berdasarkan hasil investigasi pengaruh perubahan variabel perancangan dan proses integrasi yang dilakukan diperoleh bahwa variabel exergy destroyed rate mampu menghubungkan antara proses perancangan dan analisis dari waverider dengan proses perancangan dan analisis dari scramjet inlet. Sehingga, hal ini memberikan kemudahan saat melakukan proses integrasi.