Bahan bakar diesel sudah mulai berkembang kearah emisi gas buang rendah, yaitu dengan dikembangkannya bahan bakar diesel berkadar sulfur sangat rendah. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi emisi SOx dari motor diesel.
Kelumasan bahan bakar diesel penting diperhatikan karena mempengaruhi kinerja dan umur motor diesel, terutama pada komponen sistem suplai bahan bakar. Proses pengurangan kadar sulfur dengan metoda hidrogenasi menghilangkan juga senyawa aromatik yang sangat penting untuk kelumasan bahan bakar diesel. Untuk itu perlu dilakukan pengujian guna mengetahui kelumasan bahan bakar diesel. Pada pengujian ini diukur pula gaya gesek selain jejak keausan atau Wear Scar Diameter (WSD). Prinsip kerja alat uji ini adalah gesekan pada 2 material uji yang dilumasi bahan bakar diesel. Hasil dari pengujian adalah jejak keausan, besar gaya gesek, dan besar koefisien gesek. Dengan demikian didapat korelasi antara koefisien gesek dengan WSD yang terukur.
Dari pengujian ini dapat dikatakan bahwa pengukuran koefisien gesek lebih baik dibanding WSD karena hasil dapat diperoleh lebih cepat tanpa memerlukan mikroskop untuk menghitung WSD.