Dalam menangkap berbagai peluang investasi di masa yang akan datang, pihak manajemen sudah seharusnya mempersiapkan keuangannya dengan baik. Jadwal pembayaran hutang, karakter siklus kas perusahaan, rencana pembayaran dividen, perkiraan naik turunnya cash flow di masa yang akan datang adalah di antara hal-hal yang harus pula diperhitungkan perusahaan agar kebutuhan likuiditas dapat terpenuhi dengan baik. Perencanaan ini juga menjadi bagian yang penting untuk kurun waktu yang sedang berjalan, misalnya untuk membiayai berbagai kebutuhan pemeliharaan sarana dan prasarana, pembayaran dividen, dan membiayai kebutuhan operasional sehari-hari
perusahaan. Tingkat kebutuhan Cash and Cash Equivalents perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan melalui sejumlah teori yang
berkembang, seperti Trade-off Model, Myers' Pecking Order Theory, dan Jensen's Free Cash Flow Theory. Sejumlah penelitian yang mengkaji tentang permasalahan ini sangat banyak, di antaranya Opler et.al. (1999), Dittmar et.al. (2003), Faulkender (2004), Kytonen (2005), dan Custodio (2005). Penelitian ini difokuskan pada sejumlah determinan yang diperkirakan mempengaruhi jumlah Cash and Cash Equivalents pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004-2008. Penelitian ini tidak mengelompokkan objek penelitian ke dalam sektor-sektor industri masing-masing agar dapat diperbandingkan dengan penelitian lainnya yang juga tidak melakukan pengelompokan sektor industry, seperti Opler et.al. (1999), Guney et.al. (n.d.), Afja dan Adnan (n.d.). Di antara determinan-determinan yang secara teoritis dianggap relevan
tersebut antara lain: Operating Cash Flow, Financial Leverage, Return on Assets, Cash Conversion Cycle, Dividend Payment, Availability Cash Substitute, Firm-size, dan Market-to-Book Ratio. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji tentang keberadaan Nonoperating (Excess) Cash perusahaan dengan menggunakan ukuran Cash and Cash Equivalents-To-Revenues sebagaimana dikemukakan Damodaran (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh determinan yang mempengaruhi di antara delapan determinan tersebut. Di antara ketujuh determinan tersebut, empat determinan yang paling berpengaruh adalah Operating Cash Flow, Financial Leverage, Cash Conversion Cycle, dan Dividend Payment, sedangkan tiga determinan yang kurang berpengaruh adalah Availability Cash Substitute, Firm-size, dan Market-to-Book Ratio.
Demikian pula, pada sebagian perusahaan terdapat Nonoperating (Excess) Cash. Melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam melakukan cash management.