digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tugas akhir ini merupakan studi dan analisa dari simulasi tentang handover mobile WiMAX menggunakan network simulator NS-2. Standar WiMAX 802.16-2004 mempunyai kekurangan untuk pengguna melakukan pergerakan selama transmisi. Berkaitan dengan pergerakan pengguna, kebutuhan untuk mengubah BS utama, yaitu handover atau handoff, menjadikan sebuah keharusan dalam standar WiMAX selanjutnya yaitu 802.16e atau disebut dengan mobile WiMAX. Simulasi handover mobile WiMAX ini memerlukan paket mobilitas dan modul WiMAX dari NIST yang bekerjasama dengan WiMAX Forum. Dalam modul WiMAX tersebut terdapat parameter-parameter MAC untuk scanning dan handover. Parameter-parameter tersebut diantaranya adalah faktor link-goingdown, durasi scan, iterasi scan, dan interval interleaving. Dalam simulasi ini, parameter-parameter tersebut akan dioptimalkan sehingga menghasilkan kinerja handover yang lebih baik dari nilai default yang ditentukan pada modul WiMAX. Setelah parameter-parameter tersebut dioptimasi, jumlah SS dalam setiap range BS ditambah kemudian dilihat pengaruhnya terhadap kinerja handover MS. Dalam simulasi ini, MS bergerak dari BS1 ke BS2 dengan kecepatan konstan 10mps selama 50 detik. Range setiap BS adalah 500m dan jarak kedua BS 900m. Paket CBR 1.5Mbps dikirim dari core network ke MS melalui router dan BS. Kinerja handover yang dilihat adalah delay handover, datarate yang diterima MS, dan paket yang hilang selama handover. Model kanal yang digunakan adalah model kanal tworayground. Algoritma handover yang digunakan adalah hard handover dengan asosiasi level 0. Hasil simulasi menunjukkan perbaikan kinerja handover setelah nilai dari parameter-parameter MAC untuk prosedur scanning dan handover dioptimasi. Datarate yang diterima MS meningkat 11.25 %, delay HO yang terjadi sebesar 1/64 kali nilai default modul WiMAX dan paket hilang berkurang 10.106%. Perubahan jumlah MS dalam setiap range BS menyebabkan kinerja handover menurun. Datarate yang diterima MS menurun, paket yang hilang dan delay handover bertambah secara linier.